Tampilkan postingan dengan label KOJA-KOJA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KOJA-KOJA. Tampilkan semua postingan
Minggu, 23 Februari 2014

Kamus Buton Wolio Versi BETA

Kamus Buton (Wolio)

Kamus Buton (Wolio) Versi BETA adalah salah satu kamus bahasa daerah online yang berfungsi untuk menerjemahkan Bahasa Indonesia ke Bahasa Buton (Wolio), maupun sebaliknya.

Masih sangat banyak kekurangan dari Kamus ini terutama kosa kata pada Database Bahasa Indonesia dan Bahasa Buton (Wolio)-nya. Jika anda memiliki kosa kata (Indonesia ke Buton/Buton ke Indonesia) yang belum masuk pada database Kamus (hasil terjemahan masih kosong ketika di terjemahkan), silahkan sarankan kosa kata anda untuk menambah database Kamus Buton (Wolio) 
Disini..!!!







Berikut Link Kamus Buton (Wolio) :

Senin, 29 April 2013

2 Tempat Free Hotspot Kota Baubau Yang di Sediakan Oleh Pemerintah Kota Baubau

Assalamualaikum,
Sesuai dengan judul postingan saya di atas, kali ini saya akan membahas 2 tempat free hotspot yang berada di Kota kelahiran saya tercinta, Baubau. Ke 2 tempat ini sangat strategis karena berada di area-area yang paling banyak di kunjungi masyarakat di Baubau maupun pendatang-pendatang dari luar Kota Baubau apalagi para pemuda-pemudi yang ada di Kota Baubau pasti sangat sering ke sana…hehehe. Langsung saja ini dia 2 tempat free hotspot di Kota Baubau:
  1. Kantor WaliKota Baubau (Palagimata)
Tempat pertama adalah Kantor WaliKota Baubau atau yang biasa orang Baubau sebut dengan “Palagimata”. Selain berfungsi sebagai Kantor WaliKota Baubau, Palagimata ini juga sering menjadi tempat berkunjung dan rekreasi keluarga oleh masyarakat Baubau karena tempatnya yang berada di perbukitan dan memungkinkan kita bisa menikmati hampir seluruh keindahan Kota Baubau, dan di Palagimata ini juga berdiri kokoh patung ekor sang naga atau yang biasa om-om dan tante-tante turis bilang “Tail Of The Dragon” yang makin menambah keindahan Palagimata.
Selain Menyuguhkan pemandangan indah Kota Baubau, Kantor WaliKota Baubau (Palagimata) juga menyediakan free hotspot atau layanan internet gratis yang di peruntukan bagi seluruh masyarakat Kota Baubau yang ingin mengakses internet. Untuk mendapatkan layanan free hotspot, anda bisa pergi ke aula Palagimata yang berada di belakang Kantor WaliKota Baubau, disanalah tempat access point free hotspot, dan tinggal sesuka hati anda saja mau mencari tempat yang nyaman untuk terkoneksi ke free hotspot tersebut.
Catatan: “Layanan free hotspot Kantor Walikota Baubau setiap hari akan aktif, jika anda tidak menemukan access point untuk free hotspot pada saat memindai perangkat wireless pada netbook/notebook anda, kemungkinan telah terjadi pemadaman listrik yang menyebabkan tidak aktifnya access point. buat para facebookers, layanan facebook pada free hotspot kantor waliKota setiap harinya akan di blokir pada jam-jam tertentu, kalau tidak salah dari jam 07.00 s/d 12.00. dan perlu di perhatikan juga bahwa layanan free hotspot ini tidak diproteksi oleh password access point. Jika anda mendapatkan halaman login pada saat membuka browser, silahkam masukan <username : Baubau> <password : semerbak>”
  1. Pantai Kamali
Tempat yang ke dua adalah Pantai Kamali. Pantai Kamali ini merupakan tempat berkunjung dan berwisata masyarakat Kota Baubau dan sebagai sumber mata pencaharian juga bagi pedagang-pedagang kaki lima yang berada di sekitaran Pantai Kamali yang membuka lapak-lapak atau stand-stand penjualan mereka yang beraneka ragam. karena di Palagimata tadi kita sudah membahas ekor sang naga, maka kurang lengkap rasanya jika badan bersama dengan kepala sang naga tidak disebutkan (nanti om naganya marah…hehehe), di Pantai Kamali ini juga berdiri kokoh patung badan bersama dengan kepala sang naga yang semakin menambah keindahan Pantai Kamali. 
Selain ada patung naga dan lapak-lapak pedagang kaki lima, Pantai Kamali juga menyediakan layanan free hotspot sama seperti yang berada pada Kantor WaliKota Baubau. Sebenarnya hampir seluruh area Pantai Kamali ini bisa mendapatkan jangkauan layanan free hotspot, karena lokasi access pointnya berada di atas tiang tower yang cukup tinggi yang memungkinkan penembakan sinyal akan lebih meluas lagi. Oleh karena itu, anda tinggal mencari saja posisi yang nyaman buat mendapatkan layanan free hotspot. Tapi agar browsingannya lebih mantap lagi, tidak ada salahnya untuk masuk ke lapak-lapak penjual gorengan sambil menikmati indahnya pemandangan Pantai Kamali di temani dengan goreng-gorengan dan layanan free hotspot (tapi ingat, yang free cuman hotspotnya aja, kalau gorengannya musti di bayar…hehehe).
Catatan: “perlu di perhatikan bahwa layanan free hotspot Pantai Kamali tidak aktif setiap hari, layanan free hotspot akan aktif 3 hari dalam seminggu, setahu saya hari aktifnya free hotspot Pantai Kamali adalah hari sabtu, jika saya mendapatkan informasi 2 hari lain untuk aktifnya layanan free hotspot nanti saya akan update kembali di blog ini. buat para facebookers, layanan facebook pada free hotspot Pantai Kamali juga akan di blokir pada jam-jam tertentu, kalau tidak salah dari jam 07.00 s/d 12.00. dan perlu di perhatikan juga bahwa layanan free hotspot Pantai Kamali tidak diproteksi oleh password access point. Jika anda mendapatkan halaman login pada saat membuka browser, silahkam masukan <username : Baubau> <password : semerbak>”
Sekian dulu dari saya 2 tempat free hotspot di Kota Baubau yang di sediakan oleh Pemerintah Kota Baubau, jika ada tempat free hotspot lainnya di Kota Baubau, nanti saya akan update kembali di blog ini.
Rabu, 10 Oktober 2012

Sejarah Singkat Kota Baubau (Buton)


Pada mulanya, Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401 1499). Buton mulai dikenal dalam Sejarah Nasional karena telah tercatat dalam naskah Negara Kertagama Karya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi dimana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air. Rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok Mia Patamiana (si empat orang) Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo, Sijawangkati yang oleh sumber lisan di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke 13.

1Buton sebagai negeri tujuan kelompok Mia Patamiana mereka mulai membangun perkampungan yang dinamakan Wolio (saat ini berada dalam wilayah Kota Bau Bau) serta membentuk sistem pemerintahan tradisional dengan menetapkan 4 Limbo (Empat Wilayah Kecil) yaitu Gundu-gundu, Barangkatopa, Peropa dan Baluwu yang masing-masing wilayah dipimpin oleh seorang Bonto sehingga lebih dikenal dengan Patalimbona. Keempat orang Bonto tersebut disamping sebagai kepala wilayah juga bertugas sebagai pelaksana dalam mengangkat dan menetapkan seorang Raja. Selain empat Limbo yang disebutkan di atas, di Buton telah berdiri beberapa kerajaan kecil seperti Tobe-tobe, Kamaru, Wabula, Todanga dan Batauga. Maka atas jasa Patalimbona, kerajaan-kerajaan tersebut kemudian bergabung dan membentuk kerajaan baru yaitu kerajaan Buton dan menetapkan Wa Kaa Kaa (seorang wanita bersuamikan Si Batara seorang turunan bangsawan Kerajaan Majapahit) menjadi Raja I pada tahun 1332 setelah mendapat persetujuan dari keempat orang bonto/patalimbona (saat ini hampir sama dengan lembaga legislatif).

Dalam periodisasi sejarah Buton telah mencatat dua Fase penting yaitu masa Pemerintahan Kerajaan sejak tahun 1332 sampai pertengahan abad ke 16 dengan diperintah oleh 6 (enam) orang raja diantaranya 2 orang raja perempuan yaitu Wa Kaa Kaa dan Bulawambona. Kedua raja ini merupakan bukti bahwa sejak masa lalu derajat kaum perempuan sudah mendapat tempat yang istimewa dalam masyarakat Buton. Fase kedua adalah masa Pemerintahan Kesultanan sejak masuknya agama Islam di Kerajaan Buton pada tahun 948 Hijriah ( 1542 Masehi ) bersamaan dilantiknya Lakilaponto sebagai Sultan Buton I dengan Gelar Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis sampai pada Muhammad Falihi Kaimuddin sebagai Sultan Buton ke 38 yang berakhir tahun 1960.


2
Masa pemerintahan Kerajaan Buton mengalami kemajuan terutama bidang Politik Pemerintahan dengan bertambah luasnya wilayah kerajaan serta mulai menjalin hubungan Politik dengan Kerajaan Majapahit, Luwu, Konawe dan Muna. Demikian juga bidang ekonomi mulai diberlakukan alat tukar dengan menggunakan uang yang disebut Kampua (terbuat dari kapas yang dipintal menjadi benang kemudian ditenun secara tradisional menjadi kain). Memasuki masa Pemerintahan Kesultanan juga terjadi perkembangan diberbagai aspek kehidupan antara lain bidang politik dan pemerintahan dengan ditetapkannya Undang-Undang Dasar Kesultanan Buton yaitu Murtabat Tujuh yang di dalamnya mengatur fungsi, tugas dan kedudukan perangkat kesultanan dalam melaksanakan pemerintahan serta ditetapkannya Sistem Desentralisasi (otonomi daerah) dengan membentuk 72 Kadie (Wilayah Kecil).

Dibidang hukum dijalankan sangat tegas dengan tidak membedakan baik aparat pemerintahan maupun masyarakat umum. Hal ini terlihat dari ke 38 orang sultan yang memerintah di Buton 12 orang menyalahgunakan kekuasaan dan melanggar sumpah jabatan dan satu diantaranya yaitu Sultan ke - VIII Mardan Ali, diadili dan diputuskan untuk dihukum mati dengan cara digogoli (leher dililit dengan tali sampai meninggal). Bidang perekonomian dimana Tunggu Weti sebagai penagih pajak di daerah kecil ditingkatkan statusnya menjadi Bonto Ogena disamping sebagai penanggung jawab dalam pengurusan pajak dan keuangan juga mempunyai tugas khusus selaku kepala siolimbona (saat ini hampir sama dengan ketua lembaga legislatif).

Bidang Pertahanan Keamanan ditetapkannya Sistem Pertahanan Rakyat Semesta dengan falsafah perjuangan yaitu :
Yinda Yindamo Arata somanamo Karo
(Harta rela dikorbankan demi keselamatan diri)
Yinda Yindamo Karo somanamo Lipu
(Diri rela dikorbankan demi keselamatan negeri)
Yinda Yindamo Lipu somanamo Sara
(Negeri rela dikorbankan demi keselamatan pemerintah)
Yinda Yindamo Sara somanamo Agama
(Pemerintah rela dikorbankan demi keselamatan agama)

Disamping itu juga dibentuk sistem pertahanan berlapis yaitu empat Barata (Wuna, Tiworo, Kulisusu dan Kaledupa), empat matana sorumba (Wabula, Lapandewa, Watumotobe dan Mawasangka) serta empat orang Bhisa Patamiana (pertahanan kebatinan). Selain bentuk pertahanan tersebut maka oleh pemerintah kesultanan, juga mulai membangun benteng dan kubukubu pertahanan dalam rangka melindungi keutuhan masyarakat dan pemerintah dari segala gangguan dan ancaman. Kejayaan masa Kerajaan/Kesultanan Buton (sejak berdiri tahun 1332 dan berakhir tahun 1960) berlangsung 600 tahun lamanya telah banyak meninggalkan warisan masa lalu yang sangat gemilang, sampai saat ini masih dapat kita saksikan berupa peninggalan sejarah, budaya dan arkeologi. Wilayah bekas Kesultanan Buton telah berdiri beberapa daerah kabupaten dan kota yaitu : Kabupaten Buton, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana dan Kota Bau Bau (terdapat Keraton Kesultanan Buton).


Referensi : Pemerintah Kota Baubau | Sejarah Singkat
Rabu, 11 Mei 2011

Kiriman CD Ubuntu 10.10 Gratis dari Canonical | ShipIT

google.com
 
Cerita dikit.

Lihat guru kejuruanku punya CD Ubuntu yang begitu banyaknya dengan cover CD asli Ubuntu, saya jadi bertanya-tanya CD sebanyak itu dapat dari mana? Katanya sih dapat semua CD itu gratis dan pesannya via online, tinggal duduk manis dirumah nunggu CDnya tiba. tapi saya masih belum yakin semua CD itu di dapat dengan cuma-cuma.

berbekal alamat site pemesanan CD ubuntu gratis (http://shipit.ubuntu.com) dari pak guru, iseng-iseng buka sitenya yang tampilan utamanya adalah form data diri untuk pemesanan CD Ubuntu. tanpa basa-basi lagi form langsung saya isi. "wah, udah selesai ngisi formnya. berarti tinggal duduk manis di rumah nih." ucapku dalam hati sambil tersenyum sendiri di dalam KBU warnet seperti orang gila :-D

kurang lebih 3 minggu menunggu, tiba-tiba bapak tukang pos datang kesekolah membawa bingkisan putih yang diberikan langsung kepada pak satpam sekolahku. jadi penasaran apa isi bingkisan putih itu, pikirku mungkin bingkisan itu buat pak satpam, tapi kok lama kelamaan pak satpam mulai mendekati ruang kelasku. "Al Ikhsan, ini ada kiriman bingkisan dari tukang pos" kata beliau yang perlahan-lahan menghampiri bangkuku."Terimakasih banyak pak" ucapku sambil mengambil bingkisan yang diberikan oleh beliau.

perlahan-lahan ku buka bingkisan putih itu, dan ternyata isinya adalah sekeping CD Ubuntu 10.10 plus dengan cover CD asli ubuntu. Alhamdulillah, akhirnya CD ubuntu tiba juga dengan selamat...hehehe


Tapi sempat berpikir juga, kok CDnya tibanya disekolah yah, kenapa tidak dirumah? padahal saya sudah duduk manis juga dirumah ikuti saran dari guru kejuruanku. ternyata waktu pengisian form pemesanan dulu, saya lupa kalau saya pernah mengisi asal sekolah di form pemesanan :-). tapi tidak masalah, mau dirumah atau disekolah , yang penting CDnya sudah sampai ke tanganku....hehehe

Thanks To Canonical | ShipIT :-)
google.com
Unknown KOJA-KOJA, LINUX